Mengawali rangkaian kegiatan haul masyayikh Pondok Pesantren Miftahul Ulum (PPMU) Banyuputih Kidul Lumajang (06/10/2019), keluarga besar Ikatan Santri dan Alumni PPMU Banyuputih Kidul (IKSABA) Surabaya melaksanakan santunan anak yatim bertempat di kelurahan Surabaya.
Kegiatan rutin tahunan kali ini dihadiri oleh ratusan dan anggota pengurus Cabang IKSABA Se-Jawa Timur, Jember, Lumajang, Probolinggo Gresik, hingga pulau Madura Bangkalan, Sampang dan Pamekasan.
“Sengaja pada kegiatan tahun ini, kita mulai dengan santunan anak yatim untuk mempertegas peran khidmah IKSABA Surabaya di tengah-tengah masyarakat khususnya di lingkungan kota Surabaya”, papar Ustadz Sulaiman, Pembina IKSABA Surabaya.
Lebih lanjut, ustadz Sulaiman menjelaskan bahwa tantangan IKSABA Surabaya tentu sangat berbeda dengan daerah-daerah lain. Di Surabaya, IKSABA tentu menghadapi dinamika yang lebih kompleks, karenanya keberadaan kita, perlu mendapatkan support, ide, gagasan agar kita terus bisa berdinamika dengan kenyataan sosial yang ada”, Jelas Sulaiman.
Sementara itu, Ketua Umum IKSABA Pusat, Ust. H. Muhammad Salim Bahri menjelaskan hingga sampai detik ini, IKSABA secara struktural masih berada di bawah pesantren. Artinya semua program, kegiatan IKSABA harus searah dan sejalan dengan cita-cita Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul.
Di samping itu, IKSABA diharapkan menjadi bagian dari benteng pertahanan Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah, Pondok Pesantren berkewajiban menjaga ajaran Islam Aswaja An-Nahdliyah dari rongrongan Islam Trans-nasional”, jelas Pak Salim, sapaan akrab Ustadz H. Muhammad Salim Bahri.
Rois Syuriah MWC NU Candipuro ini juga melanjutkan bahwa Aswaja An-Nahdliyah terutama dalam mengajak dan berdakwah harus menerapkan prinsip-prinsip kedamaian, kesejukan dan menghindari kekerasan. “Akhir-akhir ini lagi ngetrand gaya membentak, merusak seraya meneriakkan takbir, Allahu Akbar”. Tutur Pak Salim.
Hadir pada kegiatan ini, KH. Muhammad Hasanuddin MB, pengasuh PP. Bustanul Ulum Banyuputih Kidul sekaligus majelis keluarga PPMU Banyuputih Kidul. Beliau hadir mewakili Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum KH. M. Husni Zuhri yang tidak bisa hadir karena ada halangan yang tidak bisa ditinggalkan.